Minggu, 13 Juni 2010

DIALISIS

A. DESKRIPSI DAN ANALISIS KASUS

a. Subjektif

Bapak Rudy

Riwayat pengobatan terakhir : Atenol 50 mg/hari

Paxil ½ tablet 1x sehari

Glyburide 10mg/hari

Kalsium carbonat 100 mg 3x sehari

Epoitin α 5000 unit 3x sehari

b. Obyektif

Data laboratorium :

1. BP : 150/92 normal 110/80

2. RR : 16 normal 60 beats/menit

3. T : 36,8⁰C

4. Na: 142 mEq/L

5. K: 5,3 mEq/L normal : 3,5 -5 mEq/L

6. Cl: 110 mEq/L

7. CO2: 24 mEq/L (untuk mendeteksi gangguan kenormalan metabolisme asam-basa)

8. CO2 turun : HCO3 turun, artinya asidosis metabolic.

9. CO2 naik : HCO3 berkurang, sehingga akan terjadi alkaloisis metabolic.

10. Anion Gap: 12 mEq/L

11. BUN: 180 mg/dl normal : 8,0-20 mg/dl

12.

13. SCr: 6,2 mg/dl

14. Glu: 85 mg/dl normal : 70-110 mg/dl

15. HgB: 10,3 g/dl

16. HCT: 30% normal ; 40-58%

17. RBC: 3.41x 106 mm3

18. MCV: 81,7 µm3

19. MCHC: 33,4 g/dl

20. WBC : 6,9 x 103 mm3

21. AST : 16 IU /L

22. ALT : 21 IU/l

23. LDH : 371 IU/L

24. AIK phos : 124 IU/l

25. T. Bili : 0,5 mg/dl normal : 0 - 1,1 mg/dl

26. D. Bili : 0,3 mg/dl normal : 0 – 0,25 mg/dl

(pigmen empedu yang telah diambil oleh hati dan dikonjugasikan menjadi bilirubin diglukoronid yang larut dalam air).

27. Albumin : 3,0 mg/dl normal :3,8 -5,1 g/dl

Fasting Lipid Profile

a. T chol : 228 mg/dl

b. HDL : 33 mg/dl normal : 35-55 mg/dl

c. LDL ; 149 mg/dl

d. Chol/ HDL : 6,9

e. Trig : 229 mg/dl normal : 40-155 mg/dl

f. Ca : 8,6 mg/dl normal : 4,5-5,5 mEq/L

g. Phos : 6,4 mg/dl normal : 3-4,5 mg/dl

h. Iron : 90 µg/dl normal : 60-70 mol/L

i. TIBC : 500 µg/dl normal : 251-437 µg/dl

j. TSAT : 18%

k. Feritin : 120 ng/ml

l. PTH : 900 pg/ml normal : 200-600 pg/ml

m. A1C : 6,5

c. Assesment

Gagal ginjal kronik ; hipertensi stage 1 ; anemia ; peptic ulcer.

B. PEMILIHAN TERAPI RASIONAL

Pemilihan terapi rasional meliputi :

1. Tepat obat : suatu obat dinyatakan tepat obat berdasarkan pertimbangan manfaat dan keamanan obat tersebut.

2. Tepat indikasi : ketepatan pengobatan berkaitan dengan penentuan perlu tidaknya suatu obat diberikan pada suatu kasus tertentu.

3. Tepat pasien : dikatakn tepat pasien jika obat tidak berkontraindikasi dengan kondisi pasien dan tidak riwayat alergi.

4. Tepat dosis : penggunaan obat dikatakan tepat dosis jika sesuai dengan standar pengobatan.

5. Waspada efek samping : paham dan mengerti akan efek samping obat.

E. PEMILIHAN TERAPI YANG RASIONAL

Secara keseluruhan tujuan penanganan hipertensi adalh mengurangi morbiditas dan kematian. Adapun pendekatan umum yang digunakan untuk terapi hipertnsi terbagi menjadi 2, yaitu :

v Terapi non farmakologi

- Penderita prehipertensi dan hipertensi sebaiknya dianjurkan untuk memodifikasi gaya hidup, melakukan diet makanan yang diambil DASH ( Dietary Appraches to Stop hypertension ), mengurangi asupan natrium hingga lebih kecil sama dengan 2,4 gram /hari ( 6 gram/ hari NaCl ), melakukan aktivitas fisik.

- Penderita yang didiagnosis DM tipe II sebaiknya ditempatkan pada terapi modifikasi gaya hidup , kontrol kalori, dan perbanyak olah raga.

- Karena penderita juga mengalami anemia, maka disarankan untuk senatiasa mengkonsumsi sayuran segar yang berwarna hijau seperti (kangkung, sawi, bayam), serta mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (contohnya : hati segar dan ikan laut).

# terapi farmakologi

1. Atenolol

Indikasi : hipertensi, angina, aritmia

Peringatan : hindari putus obat yang mendadak terutama pada penyakit jantung iskemi, blok AV derajat pertama,hipertensi portal ( resiko memburuknya fungsi hati), diabetes, riwayat paru obstruktif, myasthenia gravis, pada anafilaksis respon terhadap adrenalin berkurang, kurangi dosis pada gangguan ginjal.

Kontra indikasi : asma, gagal jantung yang tak terkendali, bradikardi yang nyata, hipotensi, syndrome penyakit sinus, blok AV, derajat 2/3, syok kardiogenik, feokromositoma, BRONKOSPASME.

Efek samping : bradikardi, gagal jantung, hipotensi, gangguan konduksi, bronkospasme, vasokonstriksi perifer, gangguan saluran cerna, fatique, gangguan tidur, jarang ruam kulit dan mata (reversible bila obat dihentikan), eksaserbasi psoriasis.

Dosis : oral, hipertensi 50 mg sehari (dosis lebih tinggi tidak lagi perlu dipertimbangkan).

2. Epoitin α

Indikasi : anemia yang berhubungan dengan GGK (anemia ginjal) pada pasien dengan dialysis. Terapi simptomatik anemia ginjal pada pasien belum dialysis.

Dosis : pengobatan anemia pada pasien dengan GGK yang menjalani dialisa dosis awal 50 IU/Kg, IV 3x/mgg ditingkatkan sesuai respon 25 IU/Kg 3x/mgg dengan interval sedikitnya 4 mgg. Dosis pemeliharaan : 25-100 IU/Kg 3x/mgg.

Kontra indikasi : hipertensi berat tidak terkontrol. Hipersensitifitas terhadap derivate sel mamalia dan human albumin.

Peringatan : reaksi anafilaktik. Pemakaian pada anemia dengan transformasi blast berlebihan, epilepsi, trombositosis, gagal hati berat. Defisiensi asam folat dan vit.B 12. Gagal ginjal. Monitor kadar serum kalium dan fosfat.

Efek sampping : sakit kepala dan status konvus. Gangguan sensori motor seperti gangguan bicara, berjalan, diare, mual, muntah atau reaksi pada tempat injeksi.

Indikasi : efek potensiasi dengan Fe sulfat .

3. Paxil

Komposisi : paroksetin HCl

Indikasi : depresi segala tipe termasuk yang disertai kecemasan.

Dosis : 20 mg/hari dapat ditingkatkan bertahap.

Peringatan : riwayat maniak, kondisi jantung, epilepsy, kejang (jika dihentikan), bersama terapi antikoagulan, hamil, laktasi.

Efek samping : mual, somnolen, berkeringat, tremor, asthenia, mulut kering, insomnia, disfungsi sexual.

Indikasi obat : triptopan, antikoagulan oral, obat yang mengiduksi atau menghambat enzim metabolisme, alkhohol, MAOI, lithium, fenitoin, antikonvulsan, obat yang dimetabolisme oleh sitokrom P450.

4. Glyburide (Micronase)

Komposisi : glyburide

Indikasi : untuk memperbaiki kontrol glikemik pada penyakit DM tipe 2

Dosis : kurang dari 20mg/hari

Peringatan : hypoglikemi, anemia hemolitik

Efek samping : Hypoglikemi, erythema, urticaria, Leukopenia, agranulocytosis, thrombocytopenia, anemia hemolitik,

5. Kalsium Karbonat (calsan)

Komposisi : kalsium karbonat

Indikasi : untuk mengobati efek samping dari paxil, yaitu ulcer atau bisa digunakan untuk asidosis pada darah.

Dosis : 1 tablet kunyah 2x sehari, 1 jam sebelum makan (atau bisa digunakan 2 tablet).

  1. KIE

1. Pasien disarankan untuk modifikasi gaya hidup, antara lain dengan mengkonsumsi makanan yang sehat serta kontrol intake kalori dan perbanyak aktivitas seperti olah raga.

2. – atenolol : diminum 1 x sehari, diminum??cari di mims

- Paxil ; 1x sehari, setiap pagi

- Glyburide ; 1 x sehari, diminum bersama suapan pertama.

- Kalsium karbonat : 2x sehari 1 tablet, diminum 1 jam sebelum makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar