A. DESKRIPSI KASUS DAN ANALISIS KASUS
Kasus : Nona KH (24 th, 60 kg, 165 cm) dirawat dirumah sakit, dibawa oleh keluargannya karena akhir-akhir ini dia merasa lemas dan lemah tanpa alas an yang jelas. Nn. KH mempunyai riwayat penyakit bipolar dan keluarganya melaporkan bahwa dia baru saja memakan cat yang mengandung timbale di rumahnya. Riwayat pengobatan KH adalh lithium 300 mg tid. Pada saat masuk rumah sakit, KH kelihatan lesu, lemah, letih dan mengeluh dia tidak punya nafsu makan.
Hasil pemeriksaan laboratorium ; Na+ 143 mEq/L K+ 3.0 mEq/L Cl- 121mEq/L | Albumin 44 g/L pH 7,28 PaCO2 26 mm Hg HCO3- 12 mEq/L |
pH urin setelah diberikan ammonium klorida 1 g/kg bolus secara IV adalah 5,5
Loading dengan bikarbonat secara IV 1 mEq/kg secar IV selam 1 jam menyebabkan bikarbonaturia dengan pH urin 7 dan menyebabkan kadar potassium serum turun menjadi 2 mEq/L.
Diagnosis : renal tubular asidosis
Pertanyaan :
1. Evaluasi keadaan keseimbangan asam dan basa Nn. KH
2. Mengapa Nn. KH mengalami hipokalemia ?
3. Rekomendasikan terapi yang tepat untuk Nn. KH
Metode SOAP
1. Subyektif
Nona KH (24 th, 60 kg, 165 cm) dirawat dirumah sakit, dibawa oleh keluargannya karena akhir-akhir ini dia merasa lemas dan lemah tanpa alasan yang jelas. Nn. KH mempunyai riwayat penyakit bipolar dan keluarganya melaporkan bahwa dia baru saja memakan cat yang mengandung timbale di rumahnya. Riwayat pengobatan KH adalh lithium 300 mg tid. Pada saat masuk rumah sakit, KH kelihatan lesu, lemah, letih dan mengeluh dia tidak punya nafsu makan.
2. Obyektif
Hasil pemeriksaan laboratorium :
| Hasil | Rentang normal |
Na+ | 143 mEq/L | 135-145 mEq/L |
K+ | 3.0 mEq/L | 3,3-4.9 mEq/L |
Cl- | 121 mEq/L | 97-110 mEq/L |
Albumin | 44 g/L | 35-50 g/L |
pH | 7,28 | Asidosis = < 7,35 |
PaCO2 | 26 mm Hg | 35-45 mm Hg |
HCO3- | 12 mEq/L | 22-26 mEq/L |
pH urin setelah diberikan ammonium klorida 1 g/kg bolus secara IV adalah 5,5
Loading dengan bikarbonat secara IV 1 mEq/kg secar IV selam 1 jam menyebabkan bikarbonaturia dengan pH urin 7 dan menyebabkan kadar potassium serum turun menjadi 2 mEq/L.
3. Assessment
Renal tubular asidosis dengan asidosis metabolic tipe II dan Hipokalemia
4. Plan
a. Tujuan terapi
§ Meningkatkan kadar kalium dalam darah
§ Mempertahankan pH urin
b. Farmakoterapi
§ Terapi non farmakologi
v Konsumsi sumber potassium, seperti buah segar, sayuran, jus buah dan daging.
v Istirahat yang cukup dan kurangi aktivitas
B. PEMILIHAN TERAPI RASIONAL (DENGAN OBAT)
Golongan obat yang digunakan untuk hipokalemi adalah :
1. Potasium Klorida
Digunakan ketika hipokalemi yang diakibatkan oleh penggunaan obat, contohnya diuretic.
2. Potassium Phosphate
Sebaiknya digunakan ketika pasien mengalami hipokalemi dan hipophospatemic.
3. Potassium Bikarbonat
Paling sering digunakan apabila terjadi kekurangan kalium yang disertai asidosis metabolic.
C. EVALUASI OBAT TERPILIH
Adapun obat yang digunakan untuk pengobatan Hipokalemia, yaitu :
§ Triparen
Komposisi : Per L Triparen No.1 anhydrous dextrose 133 g, fructose 67 g, xylitol 33 g, KCl 1,1 g, kacetate 1 g, Ca glukonat 1,7 g, Mg sulfat 1 g, dibasic K fosfat 1,7 g, Zn 4,8 g, citrit acid 1,6 g, kalori 933 kkal. Per L Triparen No.2 anhydrous dextrose 167 g, fructose 83 g, xylitol 42 g, NaCl 2,2 g, KCl 2,6 g, Na citrate 1,5 g, Ca glukonat 1,7 g, Mg sulfat 1 g, monobasic K fosfat 1,3 g, Zn 4,8 g, citrit acid 0,33 g, kalori 1.163 kkal.
Indikasi : Untuk mensuplai air, elektrolit dan kalori dalam vena sentral bila asupan makanan per oral tidak mencukupi atau tidak mungkin dilakukan.
Dosis : Triparen No.1 pada awal terapi digunakan 500 ml, Triparen No.1 yang dikombinasikan dengan 250 ml larutan asam amino 10 – 20 %. Dewasa 1.800 ml larutan kombinasi ini diberikan secara infuse drip yang berlangsung selama > 24 jam. Triparen No.2 500 ml dikombinasikan dengan larutan asam amino 10 – 20%. Dewasa 1.800 ml larutan kombinasi ini kemudian diberikan secara infuse drip selama > 24 jam.
Kontraindikasi : Hiperkalemia, Hiperkalsemia, Hipermagnesemia, Hiperfosfatemia, hipernatremia. Penyakit Addison & oliguria. Hipotiroidisme & hipoparatirodisme. Terapi dengan glikosida kardiotonik. Koma hepatic dan prekoma. Ganggua ginjal yang berat, gangguan metabolism asam amino. Intoleransi fruktosa heredieter.
Peringatan : hipertensi, edema paru & perifer, bakterimia, gagal jantung, insufisiensi ginjal tanpa disertai hiperkalemia. Penurunan jumlah urin akibat adanya obstruksi saluran kemih, dehidrasi, diabetes insipidus. Toksemia gravidarum, luka bakar yang parah, gangguan pada pancreas dengan adanya pancreatitis, sklerosis pancreatitis, sklerosis pancreas, kanker pancreas, & penyakit lainnya, gangguan pada hati.
Efek samping : asidosis berat. Pada pemberian infuse secara cepat atau dengan dosis berat menyebabkan edema serebral, edema paru, edema perifer, hiperkalemia, asidosis, dan intoksikasi air, gangguan pada ginjal.
Harga : larutan infuse No.1 500 ml (dalam botol 1000 ml Rp 62.355). Larutan infuse No.2 500 ml (dalam botol 1000ml Rp 62.355)
D. MONITORING
1. Monitoring subyektif
Apakah gejala yang dialami pasien sudah berkurang?
2. Monitoring obyektif
a. Mengukur nilai pH, PCO2 dan bikarbonat didalam darah.
b. Mengukur konsentrasi kalium plasma.
c. Pasien sebaiknya dimonitor secara tertutup karena menyebabkan ketidak seimbangan asam basa yang dapat berakibat serius dan membutuhkan terapi yang lebih lama.
3. Monitoring efek samping
Apakah pasien mengalami edema serebral, edema paru, edema perifer, hiperkalemia, asidosis, dan intoksikasi air, gangguan pada ginjal?
E. KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI PASIEN
a. Pasien diharapkan menonsumsi sumber potassium seperti buah segar, sayuran, jus buah dan daging.
b. Pasien disarankan untuk mengurangi aktivitas dan istirahat yang cukup.
c. Efek samping dari obat yang digunakan adalah edema serebral, edema paru, edema perifer, hiperkalemia, asidosis, dan intoksikasi air, gangguan pada ginjal?
Pertanyaan
1. Evaluasi kesetimbangan asam dan basa Nn. KH
Jawab :
Nn. KH terjadi keasaman
2. Mengapa Nn. KH mengalami hipokalemia ?
Jawab :
Karena pengaruh pemberian obat bikarbonat secara IV.
3. Rekomendasikan terapi yang tepat untuk Nn. KH
Jawab :
Rekomendasi kami adalah pemberian potassium klorida dengan nama sediaan triparen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar