Kamis, 10 Juni 2010

HIPERTENSI

HIPERTENSI

A. KASUS

Bapak AMD dengan umur 35 tahun memiliki berat badan 50 kg sering mengeluh sakit kepala.

- Dengan riwayat penyakit dahulu sering mengalami asma

- Riwayat pengobatan terakhir : salbuven 4 mg/tab 3x sehari

Data laboratorium

- Cholesterol : 120 (normal 110-200 mg/dl)

- Trigliserida : 140 (normal 30-160 mg/dl)

- GDN : 100 (normal 70-110 mg/dl)

- Kreatinin : 1,0 (normal 0,5- 1,5 mg/dl)

*) keterangan : normal

- TD : 150/95 (normal 120/80 mm Hg)

- Nadi : 125x/menit (normal 60-100 x/menit)

*) keterangan : TD dan Nadi tidak normal

Diagnosa

Hipertensi, tachikardia, riwayat asma pada penderita.

B. TUJUAN PENATALAKSANAAN TERAPI KASUS

Mahasiswa mampu melakukan seleksi terapi obat rasional berdasarkan kondisi pasien pada penyakit hipertensi, serta monitoring terapi dan konselingnya sesuai perkembangan bidang kesehatan dan kefarmasian terkini.

C. DESKRIPSI DAN ANALISIS KASUS

A. Subjektif

Bapak AMD, umur 35 tahun, BB: 50 kg. Keluhan utama : sering sakit kepala. Riwayat penyakit dahulu : penderita asma. Riwayat pengobatan terakhir : salbuven 4mg/tablet 3X sehari.

B. Obyektif

Data laboratorium

- Cholesterol : 120 (normal 110-200 mg/dl)

- Trigliserida : 140 (normal 30-160 mg/dl)

- GDN : 100 (normal 70-110 mg/dl)

- Kreatinin : 1,0 (normal 0,5- 1,5 mg/dl)

*) keterangan : normal

- TD : 150/95 (normal 120/80 mm Hg)

- Nadi : 125x/menit (normal 60-100 x/menit)

*) keterangan : TD dan Nadi tidak normal

D. ALGORITME TERAPI

E. PEMILIHAN TERAPI YANG RASIONAL

Secara keseluruhan tujuan penanganan hipertensi adalh mengurangi morbiditas dan kematian. Adapun pendekatan umum yang digunakan untuk terapi hipertnsi terbagi menjadi 2, yaitu :

v Terapi non farmakologi

- Penderita prehipertensi dan hipertensi sebaiknya dianjurkan untuk memodifikasi gaya hidup, termasuk penurunan berat badan jika kelebihan berat badan, melakukan diet makanan yang diambil DASH ( Dietary Appraches to Stop hypertension ), mengurangi asupan natrium hingga lebih kecil sama dengan 2,4 gram /hari ( 6 gram/ hari NaCl ), melakukan aktivitas fisik seperti aerobik, mengurangi konsumsi alkohol dan mehentikan kebiasaan merokok.

- Penderita yang didiagnosis hipertensi tahap I atau II sebaiknya ditempatkan pada terapi modifikasi gaya hidup dan terapi obat secara bersamaan (sukandar dkk, 2008).

v Terapi farmakologi

Terapi obat yang diberikan untuk terapi pasien hipertensi dapat diberikan 3 golongan obat hipertensi, yaitu :

1. Diuretik

Dalam hal ini kami lebih memilih obat diuretik golongan tiazid dibandingkan golongan lain karena golongan ini merupakan agen diuretik yang paling kuat untuk menurunkan tekanan darah. Dengan menurunya fungsi ginjal natrium dan cairan akan terakumulasi mak diuretik jerat henle perlu digunakan untuk mengatasi efek dari peningkayan volume dan natrium tersebut dan hal ini akan mempengaruhi takanan darah arteri. Obat yang digunakan yaitu, Hidroklortiazid.

2. ARB (Angiotensin II Reseptor Bloker)

Angiotensin II degenerasikan oleh jalur renin-angiotensin (ACE) dan jalur alternatif yang digunakan untuk enzim lain seperti chymases. Inhibitor ACE hanya menutup jalur renin-angiotensin, ARB menahan langsung reseptor angiotensin tipe I (AT1), reseptor yang memerantai efek angiotensin II (vasokontriksi, pelepsan aldosteron, aktivitas simpatetik, pelepasan hormon antidiuretik, dan konstiksi arteriol eferen glomerulus).

3. Penghambat Saluran Kalsium (CCB)

CCB menyebabkan relaksasi jantung dan otot polois dengan menghambat saluran kalsium yang sensitif terhadap

A. PEMILIHAN TERAPI RASIONAL

Pemilihan terapi rasional meliputi :

1. Tepat obat : suatu obat dinyatakan tepat obat berdasarkan pertimbangan manfaat dan keamanan obat tersebut.

2. Tepat indikasi : ketepatan pengobatan berkaitan dengan penentuan perlu tidaknya suatu obat diberikan pada suatu kasus tertentu.

3. Tepat pasien : dikatakn tepat pasien jika obat tidak berkontraindikasi dengan kondisi pasien dan tidak riwayat alergi.

4. Tepat dosis : penggunaan obat dikatakan tepat dosis jika sesuai dengan standar pengobatan.

5. Waspada efek samping : paham dan mengerti akan efek samping obat.

- SALBUVEN

Berisi : Salbutamol 4mg/tablet; 2mg/5ml sirup. Indikasi: bronkodilator pada asma bronkia, bronkitis kronik dan emfisema. KI: jangan diberikan bersama golongan penghambat beta. DS: dewasa dan anak diatas 12 tahun 3-4X sehari 1 tablet, atau 1-2 sendok takar sirup

- Sedangkan obat yang digunakan untuk hipertensi :

1. ARB (penghambat reseptor Angiotensin II)

2. Diuretik

Dalam penatalaksanaan terapi hipertensi ini kita menggunakan HCT (hidroklortiazid)

3. Ca Channel Blocker

- PREDNISONE

Berisi Prednisone 5mg. IN: pengobatan pada kasus alergi, inflamasi, reumatik, penyakit yang berkaitan dengan kolagen dan kulit. DS: dewasa 1-4 tablet perhari kemudian dukurangi sacara bertahap samapai dosis terendah itu efektif untuk terapi.

1 komentar:

  1. Seminole Hard Rock Hotel & Casino - MapyRO
    Search for 경산 출장샵 Seminole Hard Rock Hotel & Casino in San Jacinto, CA, 이천 출장샵 USA, located at 777 Seminole 양산 출장마사지 Way. See activity, reviews, directions, phone numbers 광주광역 출장안마 and 속초 출장샵 more.

    BalasHapus